PERENCANAAN
DAN KENDALI MANAJEMEN
Akuntansi Internasional adalah
akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi
antarnegara yang berbeda, dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam
bidang kewenangan pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya.
Akuntansi internasional meliputi dua
aspek bahasan utama, yaitu deskripsi, pembandingan akuntansi, dan dimensi
akuntansi atas transaksi internasional. Pada aspek yang pertama, akuntansi
internasional membahas gambaran standar akuntansi dan praktik akuntansi pada
berbagai negara serta membandingkan standar dan praktik tersebut pada
masing-masing negara yang dibahas. Selain itu, aspek akuntansi internasional
juga membahas mengenai pelaporan keuangan, valuta asing, perpajakan, audit internasional,
serta manajemen untuk bisnis internasional.
Akuntansi internasional mencakup
bahasan sebagai berikut: akuntansi perpajakan (transfer pricing, perpajakan
internasional), akuntansi manajemen (kebijakan pembelanjaan kegiatan usaha di
luar negeri, analisis investasi di luar negeri, manajemen risiko valuta asing,
evaluasi kinerja kegiatan usaha di luar negeri), akuntansi keuangan (studi
perbandingan standar akuntansi keuangan yang berlaku di mancanegara, standar
akuntansi internasional (International Accounting Standards), permasalahan
harmonisasi standar akuntansi secara global), permasalahan pengukuran dan
pelaporan akuntansi MNC —Multinational Company— (penjabaran laporan keuangan
anak perusahaan yang dilaporkan dalam mata uang, konsolidasi laporan keuangan
MNC, analisis laporan keuangan untuk tujuan evaluasi kinerja MNC), auditing
(studi perbandingan standar audit di mancanegara, studi perbandingan praktik
profesi akuntan publik di mancanegara).
Struktur Sistem Pengendalian
Manajemen
Struktur sistem pengendalian
manajemen merupakan komponen-komponen yang berkaitan dengan lainnya yang secara
bersama-sama membentuk sistem. Setiap komponen dalam struktur memiliki fungsi
tertentu untuk mencapai tujuan sistem. Struktur yang sehat adalah struktur sistem
yang setiap komponennya didesain sesuai dengan tuntutan lingkungan bisnis yang
akan diterapi sistem tersebut.
Struktur sistem pengendalian
manajemen diperlukan oleh organisasi perusahaan karena menuntut semua
perusahaan yang memasukil lingkungan tersebut memiliki kekuatan lebih untuk
bersaing. Agar dapat dipilih oleh costumer, produk dan jasa perusahaan harus
memiliki keunggulan tidak akan bertahan lama, karena pesaing akan mencari
berbagai cara untuk menghasilkan value terbaik bagi costumer. Oleh karena itu,
untuk tetap bertahan dan bertumbuh di lingkungan bisnis yang kompetitif,
perusahaan dituntut untuk secara berkelanjutan menemukan kembali keunggulan
daya saing.
Untuk dapat bertahan dan bertumbuh
dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, organisasi perusahaan tidak cukup
hanya mampu menjadi pencipta kekayaan (wealth-creating institution) namun,
dituntut untuk memiliki kemampuan jauh lebih dari itu, perusahaan dituntut
untuk menjadi institusi pelipatgandaan kekayaan (wealth-multiplying
institution) untuk membangun kemampuan perusahaan sebagai pelipat gandaan
kekayaan, manajemen perlu memanfaatkan sistem manajemen yang khusus didesain
untuk tujuan pelipatgandaan kekayaan.
Permasalahan yang timbul dalam
implementasi struktur sistem pengendalian manajemen yang dapat
diidentifikasikan sekarang ini adalah terletak pada kelemahan struktur dan
kelemahan proses. Sistem pengendalian manajemen tidak dapat mewujudkan tujuan
sistem kemungkinan karena strukturnya tidak pas dengan lingkungan yang dihadapi
perusahaan, dapat juga terjadi tujuan sistem pengendalian manajemen tidak
tercapai karena proses sistem pengendalian manajemennya lemah.
Dampak yang timbul dikarenakan
perusahaan tidak memberlakukan struktur sistem pengendalian manajemen antara
lain organisasi perusahaan akan kesulitan menghadapi berbagai perubahan tajam
radikal, konstan, pesat, serentak sehingga roda organisasi tidak akan jalan dan
tidak dapat membuat berbagai perencanaan, tidak dapat memprediksi target
organisasi ke depannya
Untuk menghadapinya diperlukan
struktur sistem pengendalian manajemen dimulai dari pengamatan dan
pengindetifikasian memacu perubahan (change drivers) yang berdampak terhadap
karakteristik lingkungan yang akan dimasuki perusahaan.)
Perencanaan dan kendali manajemen
sangat penting bagi perusahaan (dalam hal ini perusahaan multinasional). Namun
ada variabel-variabel yang memperumit keputusan manajemen, yaitu pengurangan
dalam hambatan perdagangan nasional terus menerus, mata uang yang mengambang,
resiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana lintas batas nasional,
perbedaan dalam sistem pajak nasional, perbedaan tingkat suku bunga dan
pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva, laba,
dan biaya modal perusahaan.
Persaingan global dan cepatnya
penyebaran informasi membuat perbedaan nasional dalam praktek akuntansi
manajemen menjadi semakin sempit. Tekanan tambahan antara lain mencakup
perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif biaya, dan
kinerja serta koordinasi operasi global melalui joint venture dan kaitan
strategis lainnya.
Dalam melakukan kendali manajemen
perusahaan memerlukan alat perencanaan yang dapat mengidentifikasi
faktor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan
eksternal dan internal. Alat tersebut membantu perusahaan dalam mengenali
kesempatan dan tantangan yang ada. Salah satu alat tersebut adalah analisis
WOTS-UP yang menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan
lingkungan operasi perusahaan. Akuntan juga dapat membantu para perencana
perusahaan untuk memperoleh data yang bermanfaat dalam keputusan perencanaan
strategis.
Kemudian, keputusan untuk melakukan
investasi luar negeri merupakan elemen yang sangat penting dalam strategi
global sebuah perusahaan multinasional. Resiko investasi diikuti oleh
lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal
merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka
penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang
diusulkan. Perbedaan dalam hukum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi, resiko
nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam
pengalihan laba ditahan, dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah
unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik.
Adaptasi (penyesuaian) oleh
perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah
dilakukan dalam tiga bidang pengukuran:
(1) menentukan pengembalian yang
relevan untuk investasi multinasional,
(2) mengukur ekspektasi arus kas,
dan
(3) menghitung biaya modal
perusahaan multinasional.
Seorang manajer harus menentukan
tingkat pengembalian yang relevan untuk mengalisis kesempatan investasi asing.
Namun tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut pandang: proyek
luar negeri atau induk perusahaan. Pengembalian dari dua sudut pandang ini
dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal, yaitu pembatasan oleh
pemerintah atas repatriasi laba dan modal; biaya izin, royalt, dan pembayaran
lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak
perusahaan; perbedaan laju inflasi nasional; dan perubahan kurs valuta asing;
dan perbedaan pajak.
Manajer keuangan harus memenuhi
banyak tujuan dengan memberikan respons kepada kelompok investor dan noninvestor
di organisasi dan di lingkungannya. Jika suatu investasi asing tidak
menjanjikan pengembalian yang telah disesuaikan resiko yang nilainya lebih dari
pengembalian yang diperoleh pesaing lokal, maka pemegang saham induk perusahaan
akan lebih baik untuk berinvestasi langsung di perusahaan lokal.
Bagi manajer perusahaan
multinasional, mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupakan hal
yang cukup menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan
dan pengalaman antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak lokal juga
sama-sama diramalkan. Namun demikian, terdapat tambahan kerumitan yang harus
dipertimbangkan, yaitu:
- arus kas proyek vs induk
perusahaan
- arus kas induk perusahaan yang
terkait dengan pendanaan
- pendanaan yang bersubsidi
- resiko politik
Proses ini juga harus
mempertimbangkan pengaruh perubahan dan fluktuasi nilai mata uang atas
ekspektasi pengembalian mata uang asing. Sumber utama arus kas induk meliputi
pinjaman dari induk perusahaan, dividen, biaya lisensi, beban overhead,
royalty, harga transfer untuk pembelian dari atau penjualan kepada induk
perusahaan, dan estimasi nilai akhir proyek. Pengukuran arus kas ini memerlukan
pemahaman atas perbedaan akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah,
laju inflasi, dan kurs potensial masa depan serta perbedaan pajak
Pembuatan Model Usaha
Empat dimensi utama model usaha:
1.
Identifikasi faktor utama kemajuan perusahaan
2.
Merumuskan tehnik peramalan dan analisis kemampuan perusahaan
3.
Mengembangkan sumber-sumber data untuk pilihan strategis
4.
Mentranslasi pilihan menjadi tindakan yang spesifik.
Alat Perencanaan
Dalam identifikasi faktor yang
relevan di masa depan, analisis lingkungan eksternal dan internal sangat
membantu perusahaan untuk mengenali tantangan dan kesempatan.
Analisis SWOT
-
Strength
-
Weakness
-
Opportunity
-
Threat
Akuntan membantu memberikan data
yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan perencanaan strategis. Informasi
juga bisa berasal dari sumber selain catatan akuntansi.
Penganggaran Modal
Investasi luar merupakan keputusan
yang strategis dan penuh resiko. Oleh karena itu perencanaan formal harus
dilakukan, seperti dengan membuat Capital Budgeting + C/B Analysis.
Pertimbangan sifat investasi
(independen/mutually exclusive) dan menggunakan NPV yang paling optimal.
Dalam lingkungan internasional,
perencanaan investasi tidaklah sederhana karena harus mempertimbangkan,
perbedaan sistem hukum, sistem akuntansi, laju inflasi, resiko nasioanal, mata
uang dan segmentasi pasar.
Sudut Pandang Hasil Keuangan
Manajer keuangan internasional harus
mempertimbangkan rate of return dari aspek Proyek LN dan Proyek Induk
Perusahaan.
Evaluasi hasil investasi dari sudut
pandang investor domestik induk perusahaan tidak memadai lagi, tetapi lebih
memadai jika dilihat dari sudut pandang negara tuan rumah.
Solusinya adalah manajer keuangan
harus merespon kepada kelompok investor dan non-investor di organisasi dan
lingkungannya.
Mengukur Ekspektasi Pengembalian
Mengukur ekspektasi arus kas sungguh
cukup menantang, sehingga manajer keuangan harus memiliki gambar tentang
proyeksi arus kas (lihat Gambar berikut ini).
Kerumitan proyeksi arus kas haru
mempertimbangkan:
1.
Arus kas proyek vs Induk Perusahaan
2.
Arus kas induk perusahaan yang terikat dengan pendanaan.
3.
Pendanaan bersubsidi
4.
Resiko politik.
Biaya Modal Multinasional
Teori Capital Budgeting menyatakan,
suatu proyek harus menghasilkan rate of return setidaknya sama dengan cost of
capital agar proyek dapat diterima.
Metode gabungan ekspektasi
pengembalian deviden dan ekpektasi tingkat pertumbuhan deviden
di mana:
Di = ekspektasi deviden per lembar
saham akhir periode.
P0 = Harga pasar kini saham awal
periode.
g = ekspektasi tingkat pertumbuhan
deviden.
Implementasi teori capital budgeting
internasional tidak selalu langsung dan mudah dilaksanakan. Aspek capital
budgeting process dan aspek tepat waktu, perbedaan iklim, budaya, bahasa,
IT semakin mempersulit keadaan.
Sistem Informasi Manajemen
-
Isu yang berkaitan dengan Sistem
-
Masalah Informasi
Informasi Manajemen dan Hiperinflasi
-
FAS No. 52 tentang penggunaan Metode Translasi Temporal
-
Pendapatan Penjualan
Isu Dalam Pengendalian Keuangan
-
Sistem Pengendalian Domestik Vs Multinasional
-
Penganggaran Operasional
-
Analisis Perubahan Kurs
Penentuan Biaya Strategis
-
Ketika sistem biaya standar secara tradisional masih digunakan, perusahaan
Jepang memperkenalkan konsep biaya yang fokus pada strategi manufaktur global
(Productivity, TQC, JIT)
-
Ketika metode penentuan harga berbasis biaya (variance analysis) digunakan,
Jepang justru menggunakan metode penentuan biaya berbasis harga (target costing).
-
Dengan target costing, estimasi biaya bukan didasarkan biaya untuk membuat
produk, tetapi berdasarkan pada biaya yang dapat disisihkanuntuk setiap produk
atau disebut biaya Kaizen.
-
Penentuan biaya Kaizen fokus pada apa yang diperlukan untuk mencapai tingkat
kinerja dalam kondisi pasar yang kompetitif.
Evaluasi Kinerja Operasi LN
-
Mengevaluasi kinerja memungkinkan top management untuk:
Mempertimbangkan profitabilitas
Menentukan kinerja area
Alokasi sumberdaya
Evaluasi kinerja manajemen
Memastikan konsistensi perilaku
manajemen
-
Konsistensi
-
Kinerja Unit Vs Manajemen
-
Kinerja Kriteria
-
Isu Pengukuran dan Perubahan Harga dalam Evaluasi
Bagi manajer perusahaan
multinasional, mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupakan hal
yang cukup menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan
dan pengalaman antipasti penagihan. Beban operasi dan pajak local juga
sama-sama diramalkan. Namun demikian, terdapat tambahan kerumitan yang harus
dipertimbangkan:
- arus kas proyek vs induk
perusahaan
- arus kas induk perusahaan yang
terkait dengan pendanaan
- pendanaan yang bersubsidi
- resiko politik
Proses ini juga harus
mempertimbangkan pengaruh perubahan dan fluktuasi nilai mata uang atas
ekspektasi pengembalian mata uang asing.
Sumber utama arus kas induk meliputi
pinjaman dari induk perusahaan, dividen, biaya lisensi, beban overhead,
royalty, harga transfer untuk pembelian dari atau penjualan kepada induk
perusahaan, dan estimasi nilai akhir proyek. Pengukuran arus kas ini memerlukan
pemahaman atas perbedaan akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah,
laju inflasi, dan kurs potensial masa depan serta perbedaan pajak.
Perbedaan dalam prinsip akuntansi
menjadi relevan jika manajer keuangan bergantung pada laporan keuangan pro
forma dengan dasar local ketika mengestimasikan arus kas masa depan. Apabila
aturan pengukuran yang digunakan untuk menyusun akun-akun ini berbeda dari
aturan yang digunakan di Negara asal induk perusahaan, maka dapat terjadi
perbedaan dalam estimasi arus kas.
Penyusunan system informasi seluruh
dunia milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi
perusahaan, termasuk proses perencanaan. Keadaan geografi, komunikasi informasi
secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antara manajer operasi local
dengan manajer kantor pusat. Perkembangan dalam teknologi informasi seharusnya
mengurangi, tetapi tidak akan menghilangkan sama sekali kerumitan ini.
Rancangan system berpengaruh pada keberhasilan yang dicapai:
1. - penyebaran rendah dengan
sentralitas yang tinggi, digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan
operasi bisnis internasional yang terbatas, dan system informasi domestic yang
mendominasi kebutuhan.
2. - penyebaran tinggi dengan
sentralisasi yang rendah, digunakan oleh perusahaan multinasional dengan
operasi di wilayah geografis yang berbeda-beda.
3. - penyebaran yang tinggi dengan
sentralitas yang tinggi, dijalankan oleh perusahaan dengan aliansi strategi di
seluruh dunia.
Opini:
Menurut saya, agar suatu sistem
pengendalian di perusahaan multinasional berfungsi dengan baik, biasanya sistem
yang digunakan tidak jauh berbeda dengan yang diterapkan di domestik, alasannya
supaya pihak manajemen tidak dipersulit dengan harus mengurusi pengendalian
domestik dan multinasional secara bersamaan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar